Pandanganku tentang kesempurnaan dan kebahagiaan sedikit banyak teracuni oleh apa yang aku internalisasi selama ini:
Film-film yang membuat air mata meleleh,
Lagu yang memproyeksikan mimpi dan realita,
Buku si pencipta ambisi,
Juga obrolan ringan namun mensugesti bagai mantra
Idealisme itu, aku rasa, barang bergeser sedikitpun tidak
Namun tanjakan menuju ke sana selalu terombang-ambing dalam ombak mengerikan bernama perubahan
Dan manusia adalah makhluk rapuh yang mudah sekali kehilangan orientasi
Kadang semua itu tampak begitu nyata,
Fluktuasi hormon yang diciptakan begitu membingungkan
Bisa menghasilkan euphoria atau bahkan air mata
Kali ini
Bayang itu agak berkabut juga kabur
Dan anehnya aku tidak begitu memikirkannya
Atau aku kira begitu
Adakah manusia berjalan menyusuri tangga itu tanpa sungguh peduli apa yang berada di atas sana?
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletethat's exactly what i thought :D
ReplyDelete